TY - JOUR AU - Yaakub, Yusniza AU - Mohamed, Noriah PY - 2018/12/12 Y2 - 2024/03/29 TI - Ungkapan Berimplikatur Sebagai Strategi Kesopanan Dalam Warkah Koleksi Pendeta Za’ba: Implicature As Politeness Strategies in Za’ba’s Personal Letters JF - PENDETA JA - PENDETA VL - 9 IS - 0 SE - Articles DO - 10.37134/pendeta.vol9.10.2018 UR - https://ojs.upsi.edu.my/index.php/PENDETA/article/view/1260 SP - 130 - 143 AB - <p style="text-align: justify;">Masyarakat Melayu digambarkan sebagai manusia yang mempunyai budaya yang halus, sopan santun, amat mementingkan adab ketika berkomunikasi, enggan menunjukkan sikap biadab serta memanfaatkan kiasan dan perumpamaan sebagai pegangan dalam budaya mereka. Dalam keadaan tertentu, mereka menggunakan ucapan yang berimplikatur kerana lebih memberikan kesan kepada khalayak. Implikatur sebagai satu cabang pragmatik mengambil kira hubungan dengan budaya dan masyarakat. Dengan menggunakan huraian implikatur Grice (1975) dan disesuaikan mengikut huraian Asmah (1992) tentang ungkapan tidak langsung (indirectness speech), kajian ini akan meneliti ungkapan berimplikatur dalam warkah koleksi peribadi Za’ba sebagai strategi kesopanan berbahasa. Warkah-warkah ini dipilih kerana ia merupakan satu warisan sejarah yang tidak ternilai harganya daripada seorang ikon besar dalam dunia Melayu yang terkenal dengan kesarjanaannya. Dapatan kajian dapat menyumbang kepada panduan menggunakan ungkapan berimplikatur dalam tradisi penulisan surat-menyurat. Hasil kajian menunjukkan Za’ba banyak menggunakan implikatur dalam penulisan warkah peribadi beliau.</p><p style="text-align: justify;">&nbsp;</p><p style="text-align: justify;"><em>The Malay community is described as a cultured, polite, full of humanistic manners, highly regarded manners while communicating, refusing to behave ritually and use figurative speech and parables as a stance in their culture. In some cases, they use indirectness speeches as they affect the audience. Implicature as a pragmatic aspect takes into account the relationship with culture and society. Using the implicative description of Grice (1975) and adapted according to the implicature of Asmah (1992) on indirectness speech, this study examined the personal collection of Za’ba as politeness strategies in his writing. These data were chosen because it is a priceless historical heritage of a well-known icon in the Malay world for his scholarship. The findings of this study can contribute to the guidance of using a coherent expression in the tradition of letter writing. The finding shows that Za’ba used a lot of implicatures in his writing. </em></p> ER -